Selasa, 21 Juli 2009

Angka Sial

Angka 13 memang sering dianggap sebagai angka sial, angka yang berhubungan dengan dunia mistis, dan juga penyembahan terhadap Lucifer. Angka 13 ini dipercaya terdapat di berbagai benda di sekeliling kita, mulai dari rumus barcode produk keluaran pabrik, lambang negara Amerika Serikat, jumlah kartu remi dan tarot, rumus suci geometri yang biasanya terpahat dan disembunyikan dalam berbagai arsitektur bangunan seperti halnya Monumen Washington DC dan Patung Liberty, simbolisasi logo Microsoft, simbolisasi logo McDonalds dan berbagai perusahaan multinasional AS, lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta di AS, hingga bilangan batu permata yang ada di Cruix Gemmata, salib yang bertaburkan 13 batu mulia.

Angka ini juga disimbolkan sebagai Yesus dengan 12 muridnya, Dinasti Rothschild dengan 12 Dinasti Yahudi Dunia lainnya yang berkumpul di Bavaria pada tahun 1773 (pendirian Illuminati dengan Adam Weishaupt sebagai Grandmaster), dan sebagainya.

Sejak lama angka 13 dipercaya sebagai angka yang membawa kesialan maka angka ini tidak digunakan sebagai nomor kamar di hotel-hotel besar, nomor tempat duduk di pesawat, nomor lantai di gedung-gedung pencakar langit dan lainnya. Orang-orang yang memiliki ketakutan berlebihan terhadap angka 13 disebut sebagai triskaidekaphobia.

Paul Hoffman, di dalam Smithsonian Magazine (Feb. 1987), menyatakan bahwa fobia terhadap angka 13 ini telah menelan biaya satu miliar dollar AS pertahun. Sebab, fobia itu telah menyebabkan orang mangkir dan membatalkan keberangkatan kereta dan pesawat terbang serta mengurangi aktivitas perdagangan di tiap tanggal 13.

Napoleon Bonaparte, Paul J. Getty, dan Franklin Delano Roosevelt sangat percaya dengan kesialan angka 13 ini sehingga selalu menghindari makan malam dengan 13 orang.

Di dalam kekristenan, angka 13 ini mengingatkan mereka akan episode perjamuan terakhir, di mana murid yang ke-13 berkhianat terhadap Yesus. Angka 13 jika bersamaan waktunya dengan hari Jumat (hari yang oleh orang Kristen dipercaya sebagai hari kematian Yesus) dianggap sial dua kali lipat (Friday The Thirteen).

Mengapa novel-novel genre konspirasi gemar menggunakan angka 13 di dalam simbol-simbol mereka? Annemarie Schimmel di dalam The Mystery of Numbers (1993) mengutip simbolog Ernst Boklen yang melakukan penelitian mendalam terhadap kepercayaan angka 13. Buku Boklen ini diterbitkan pada tahun 1913! Menurut Boklen, kelompok-kelompok Gnostic dibentuk dengan format 12+1 (13). Schimmel sendiri berkeyakinan jika kepercayaan ini berasal dari kepercayaan mistis di zaman Babilonia, bahkan lebih tua dari era tersebut.

Dalam kepercayaan Kabbalah—salah satu cabang agama Yahudi, angka 13 menempati posisi suci, sebab itu banyak digunakan dalam berbagai simbol dan arsitektural.

Lantas mengapa angka 13 juga Templar dibasmi (Jumat, 13 Oktober 1703). Hal ini bisa jadi sebuah cemoohan terhadap keyakinan Templar yang dilakukan oleh Paus Clement V dan King Philip Le Bel (Philip IV) di Prancis terhadap angka 13.



4 komentar:

  1. triskaidekaphobia...hmm...baru tahu istilah ini. saya sendiri tidak memitoskan angka 13 sebagai angka sial, tapi saya menyukai angka 9 meskipun jg tidak memujanya secara berlebihan..

    salam,
    nana

    BalasHapus
  2. Nana, mMenarik juga angka favoritmu. Kayaknya banyak yang gemar angka ini juga termasuk seorang pejabat sangat tinggi di Indonesia. He he he.

    BalasHapus
  3. ada fenomena Budaya Pop yaitu Ngeblog -- ini ada tulisan menarik di sini.

    BalasHapus
  4. ada nih rumus "angka sial".

    XYZXYZ / XYZ / 77 = selalu 13

    Dengan syarat, XYZ bilangan bulat positif apa saja. 0 juga boleh, tapi harus salah satu dari X atau Y, tidak boleh keduanya.

    Contoh pertama:
    X = 2, Y = 6, Z = 5

    265265 / 265 = 1001
    1001 / 77 = 13

    Contoh kedua:
    X = 0, Y = 8, Z = 0
    80080 / 80 = 1001
    1001 / 77 = 13

    BalasHapus

Silakan berkomentar untuk saling berbagi pengetahuan tentang budaya pop