Jumat, 31 Juli 2009

Obama Ikon Budaya Populer

Amerika Serikat, negara menjadi pelopor budaya populer melalui berbagai perusahaan media multinasional mereka, menjadikan presiden mereka sebagai ikon budaya populer. Mereka menyoroti sang presiden terus-menerus. Menu makan, jenis baju, hingga berapa lama dan kapan si presiden membuang hajat khalayak dapat tahu. Tidak hanya itu, bahkan keluarga mereka tidak luput dari buntutan paparazzi.

Mungkin sebenarnya fenomena ini dimulai dari si presiden sendiri. Hal ini bisa ditelusuri saat JFK senator Massachusetts memutuskan untuk melakukan debat dengan Nixon, yang saat itu menjabat wakil presiden. Keputusan itu membuatnya menang dalam pertarungan merebut kursi presiden karena memanfaatkan televisi sebagai media. Hal yang jitu sekaligus senjata makan tuan. Kennedy yang penampilannya lebih mirip prince charming dan didukung istrinya Jacqueline yang tampil selalu chic, media dengan senang hati menyoroti kehidupannya. Apalagi gaya hidup John yang flamboyan.


Hal ini menimpa presiden-presiden selanjutnya. Yang terakhir adalah Barrack Obama. Hiruk pikuk pemilihan presiden tahun lalu, memang menghasilkan presiden yang sepertinya paling banyak penggemarnya di seluruh dunia. Termasuk di Indonesia. Bahkan seorang Indonesia yang dulu minder karena hitam dan berhidung besar sekarang rejekinya mengalir dari kulit dan hidungnya tersebut. Gara-gara ia mirip Obama. Bahkan kemenangan Obama disambut sangat meriah di Indonesia gara-gara dia pernah empat tahun hidup di Indonesia.

Dan, sorotan terhadap Obama pun tidak berkurang di negara yang ia pimpin. Baru-baru ini ia keselo lidah. Presiden AS Barack Obama sempat menuai kontroversi dengan komentarnya yang menyebut "polisi telah bertindak bodoh" atas penangkapan seorang profesor Harvard berkulit hitam. Untuk meredakan kontroversi itu, Obama mengundang sang profesor dan polisi yang telah menangkapnya ke Gedung Putih.

Mereka pun berbincang dengan hangat sembari minum-minum bir dan menyantap makanan ringan. Obama dan Profesor Henry Louis Gates serta perwira polisi Sersan James Crowley melakukan acara santai tersebut di taman Rose Garden di Gedung Putih. Wakil Presiden AS Joe Biden ikut serta dalam obrolan tersebut.


Pertemuan tersebut berlangsung sekitar 40 menit. Obama puas dengan pertemuan tersebut. "Saya senantiasa percaya bahwa apa yang menyatukan kita lebih kuat daripada apa yang memisahkan kita," tutur Obama usai pertemuan tersebut.

"Saya yakin bahwa itu hal itu telah terjadi di sini malam ini, dan saya berharap kita semua mampu mengambil pelajaran positif dari episode ini," ujar Obama seperti dilansir kantor berita AFP , Jumat (31/7/2009). Sebuah penyelesaian yang khas budaya populer.

Senin, 27 Juli 2009

Katie Holmes Selamat dari Kecelakaan Ledakan di Lokasi Syuting Film “Don’t Be Afraid Of The Dark”


Seperti yang diberitakan Pop Crunch oleh Castina, Katie Holmes hampir celaka saat terjadi ledakan pada Senin, 27 Juli 2009 lalu di lokasi syuting film terbarunya di Melbourne.

Nyonya Tom Cruise ini di Australia dalam rangka berakting dalam film Don’t Be Afraid of the Dark. Saat itu Katie sedang dalam adegan di dalam mobil yang tiba-tiba terjebak dalam api karena aki mobil meledak.

Tidak ada yang terluka dalam ledakan tersebut.

Uang = Air Garam



Uang begitu mempesona sehingga banyak orang yang terjerat. Bagi beberapa orang, mengumpulkan uang seperti minum air garam, makin banyak minum, makin haus. Itu juga yang terjadi dengan Bernard Madoff. Mantan direktur NASDAQ, sebuah perusahaan tempat pasar saham terbesar di dunia dengan gaji yang begitu melimpah, terlibat dalam penipuan dengan konsep skema Ponzi bernilai 64 miliar dollar atau setara Rp 655 triliun (sama dengan 65% anggaran APBN Indonesia). Jika kita pikir apa yang kurang dari hidup dia? Bagaimana orang yang dengan penghasilan jutaan dollar setahun itu selama menjadi direktur NASDAQ kok masih menipu orang selepas pensiun. Ya, air garam makin banyak diminum makin membuat haus. Dan, hidupnya berakhir di jeruji besi bahkan juga nanti saat dia sudah mati-jasadnya harus tetap dikuburkan dalam penjara. Sebab, ia mendapat hukuman penjara 150 tahun dan uang ganti rugi $170 miliar.

Kamis, 23 Juli 2009

100 Ikon Budaya Pop



Salah satu negara yang menjadi awal tumbuhnya budaya pop adalah Amerika Serikat. Beberapa waktu lalu VH1, sebuah channel televisi, membuat daftar 200 orang yang menjadi simbol budaya pop. Berikut adalah daftarnya. Namun daftar ini masih bisa diperdebatkan sebab ternyata ada juga yang membuat versi tandingannya. Saya hanya menampilkan 100 orang. Silakan menyimak baik-baik—banyak di antara mereka yang mati muda. Mengapa Yesus masuk dalam daftar? Saya juga mencoba membuat daftar versi Indonesia, tetapi mungkin harus banyak mendapat masukan.





NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
VERSI VH1
Oprah Winfrey
Superman
Elvis Presley
Lucille Ball
Tom Cruise
Marilyn Monroe
Madonna
Michael Jordan
Princess Diana
Michael Jackson
Serial Friends
The Beatles
Jerry Seinfeld
Steven Spielberg
Jennifer Lopez
Muhammad Ali
Mickey Mouse
Bill Clinton
The Brady Bunch
Britney Spears
The Simpsons
Tom Hanks
Julia Roberts
JFK Jr.
Rolling Stones
James Dean
Frank Sinatra
John Travolta
Mary Tyler Moore
Bill Cosby
Eminem
JFK
George Clooney
Audrey Hepburn
Puff Diddy
Johnny Carson
Kurt Cobain
Brad Pitt
Katie Couric
The Osbournes
Cher
Fred Flintstone
Martha Stewart
Michael J. Fox
Bee Gees
Harrison Ford
Jackie O.
Jim Carrey
Elizabeth Taylor
James Brown
Tiger Woods
Robert De Niro
Jerry Garcia
John Wayne
Elton John
Carroll O'Connor
Nicole Kidman
Magic Johnson
Leonardo DiCaprio
Kermit & Miss Piggy
Mike Myers
Andy Warhol
Mel Gibson
Celine Dion
Jackie Robinson
Barbra Streisand
Howard Stern
Bob Dylan
Denzel Washington
Carol Burnett
Run-D.M.C.
Jay Leno
Bono
Susan Lucci
John Belushi
Bruce Springsteen
Bugs Bunny
Arnold Schwarzenegger
Robin Williams
Pamela Anderson
Jack Nicholson
Bill Gates
Aerosmith
Katharine Hepburn
Eddie Murphy
Paul Newman
Grace Kelly
Johnny Cash
Barbara Walters
Clint Eastwood
Marvin Gaye
Al Pacino
KISS
Penny Marshall
Vivien Leigh
Wayne Gretzky
Stephen King
Shania Twain
Henry Winkler
Will Smith
VERSI TANDINGAN
Abraham Lincoln
George Washington
Beatles
Elvis Presley
John Wayne
Santa Claus
Marilyn Monroe
Superman
Mickey Mouse
Barbie
JFK
Michael Jackson
Michael Jordan
Jesus Christ
Adolf Hitler
Pope John Paul II
Princess Diana
Lucille Ball
Frank Sinatra
Bill Gates
Oprah Winfrey
Albert Einstein
Ben Franklin
Thomas Jefferson
Mark Twain
Teddy Roosevelt
FDR
Walt Disney
Martin Luther King
Muhammad Ali
Ronald Reagan
Bill Clinton
George W. Bush
Osama bin Laden
Adam and Eve
Frankenstein's monster
Dracula
Sherlock Holmes
Tarzan
Ebenezer Scrooge
Daniel Boone
Batman and Robin
Romeo and Juliet
Charlie Chaplin
Dorothy, Scarecrow, Tin Woodman, Cowardly Lion
The Simpsons
Harry Potter
Tiger Woods
Madonna
James Dean
Bruce Lee
Elizabeth Taylor
Tom Cruise
Rolling Stones
Bill Cosby
Martha Stewart
Hugh Hefner
James Bond (Sean Connery)
Archie Bunker (Carroll O'Connor)
Tom Hanks
Jack Nicholson
Clint Eastwood
Bob Dylan
John Lennon
Britney Spears
Kurt Cobain
Eminem
Humphrey Bogart
Cary Grant
Paul Newman
Jimmy Stewart
Fred Astaire
Marx Brothers
Three Stooges
Bugs Bunny
King Kong
Moby-Dick
Alfred Hitchcock
Woody Allen
Steven Spielberg
Sigmund Freud
Charles Lindbergh
Babe Ruth
Johnny Cash
Judy Garland
Katharine Hepburn
Jackie Robinson
Charles Manson
OJ Simpson
Bunda Maria
Daud dan Goliat
Cinderella
Peter Pan
Lassie
Snoopy
Charlie Brown
Rocky (Sylvester Stallone)
Julia Roberts
Jennifer Lopez
Brad Pitt


Kalau
VERSI INDONESIA
  1. SLANK
  2. Iwan Fals
  3. Soekarno (Presiden RI pertama)
  4. Gombloh
  5. Nike Ardilla
  6. Koes Bersaudara
  7. Ahmad Albar
  8. Soeharto
  9. Srimulat
  10. SBY (Soesilo Bambang Yudhoyono)
  11. ...
  12. ...

Selasa, 21 Juli 2009

Angka Sial

Angka 13 memang sering dianggap sebagai angka sial, angka yang berhubungan dengan dunia mistis, dan juga penyembahan terhadap Lucifer. Angka 13 ini dipercaya terdapat di berbagai benda di sekeliling kita, mulai dari rumus barcode produk keluaran pabrik, lambang negara Amerika Serikat, jumlah kartu remi dan tarot, rumus suci geometri yang biasanya terpahat dan disembunyikan dalam berbagai arsitektur bangunan seperti halnya Monumen Washington DC dan Patung Liberty, simbolisasi logo Microsoft, simbolisasi logo McDonalds dan berbagai perusahaan multinasional AS, lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta di AS, hingga bilangan batu permata yang ada di Cruix Gemmata, salib yang bertaburkan 13 batu mulia.

Angka ini juga disimbolkan sebagai Yesus dengan 12 muridnya, Dinasti Rothschild dengan 12 Dinasti Yahudi Dunia lainnya yang berkumpul di Bavaria pada tahun 1773 (pendirian Illuminati dengan Adam Weishaupt sebagai Grandmaster), dan sebagainya.

Sejak lama angka 13 dipercaya sebagai angka yang membawa kesialan maka angka ini tidak digunakan sebagai nomor kamar di hotel-hotel besar, nomor tempat duduk di pesawat, nomor lantai di gedung-gedung pencakar langit dan lainnya. Orang-orang yang memiliki ketakutan berlebihan terhadap angka 13 disebut sebagai triskaidekaphobia.

Paul Hoffman, di dalam Smithsonian Magazine (Feb. 1987), menyatakan bahwa fobia terhadap angka 13 ini telah menelan biaya satu miliar dollar AS pertahun. Sebab, fobia itu telah menyebabkan orang mangkir dan membatalkan keberangkatan kereta dan pesawat terbang serta mengurangi aktivitas perdagangan di tiap tanggal 13.

Napoleon Bonaparte, Paul J. Getty, dan Franklin Delano Roosevelt sangat percaya dengan kesialan angka 13 ini sehingga selalu menghindari makan malam dengan 13 orang.

Di dalam kekristenan, angka 13 ini mengingatkan mereka akan episode perjamuan terakhir, di mana murid yang ke-13 berkhianat terhadap Yesus. Angka 13 jika bersamaan waktunya dengan hari Jumat (hari yang oleh orang Kristen dipercaya sebagai hari kematian Yesus) dianggap sial dua kali lipat (Friday The Thirteen).

Mengapa novel-novel genre konspirasi gemar menggunakan angka 13 di dalam simbol-simbol mereka? Annemarie Schimmel di dalam The Mystery of Numbers (1993) mengutip simbolog Ernst Boklen yang melakukan penelitian mendalam terhadap kepercayaan angka 13. Buku Boklen ini diterbitkan pada tahun 1913! Menurut Boklen, kelompok-kelompok Gnostic dibentuk dengan format 12+1 (13). Schimmel sendiri berkeyakinan jika kepercayaan ini berasal dari kepercayaan mistis di zaman Babilonia, bahkan lebih tua dari era tersebut.

Dalam kepercayaan Kabbalah—salah satu cabang agama Yahudi, angka 13 menempati posisi suci, sebab itu banyak digunakan dalam berbagai simbol dan arsitektural.

Lantas mengapa angka 13 juga Templar dibasmi (Jumat, 13 Oktober 1703). Hal ini bisa jadi sebuah cemoohan terhadap keyakinan Templar yang dilakukan oleh Paus Clement V dan King Philip Le Bel (Philip IV) di Prancis terhadap angka 13.



Senin, 20 Juli 2009

Bob Marley vs. Mbah Surip




Jumat lalu, Indonesia bersedih karena Jakarta dibom lagi oleh orang yang tidak hanya tidak bertanggung jawab, tetapi juga sangat keji.


Namun tinggalkanlah sejenak tentang bom, jika terlalu dipikirkan, kita memang jadi terteror. Itu yang diinginkan oleh para teroris.


Fenomena budaya pop tepat sebelum bom adalah mencuatnya Mbah Surip dalam kancah musik Indonesia. Entah karena sudah banyak yang bosan dengan lagu cinta yang dikemas hampir tanpa selera, Mbah Surip dengan gaya setengah gilanya, berhasil menerobos pecinta musik Indonesia dengan lagu "Tak Gendong". Ada yang jijik, tetapi banyak pula yang suka.


Dia berkiprah sudah sejak lama, sebelumnya banyak menyanyi off air (kata teman yang ex karyawan sebuah stasiun televisi). Namun, baru belakangan lagunya jadi terkenal. Menurut Mbah Surip, di tengah kekeh-annya yang kadang menjengkelkan, menjelaskan bahwa lagu ini berkisah tentang kebersamaan. Tak Gendong = Together. Walah.


Konon, walau Mbah Surip berdandan selalu mirip dengan Bob Marley, salah satu ikon budaya pop melalui musik reggae-nya, ia menyangkal jika musiknya adalah reggae. Menurutnya genjrang-genjreng gitarnya ya hanya itu kemampuannya. Memang Bob Marley menjadi inspirasi hidupnya, mungkin gaya gimbal dan cara hidup bohemiannya. Entahlah, yang pasti musik uniknya sudah menghasilkan 4 miliar rupiah bagi koceknya. Dan, kabar terakhir sebelum bom meledak di J. W. Marriot dan Ritz Carlton, Mbah Surip bercita-cita membeli helikopter, supaya ada artis Indonesia ada yang punya helikopter katanya. Ia bahkan mau bertanya pada Fauzi Bowo, apakah ada yang menjual helikopter second? Namun, itu semua sebelum bom meledak. Entahlah sekarang.


Apakah mereka bakal jadi pasangan baru? Wah gosip banget nih.
BREAKING NEWS: Penyanyi fenomenal Mbah Surip meninggal dunia, Selasa (4/8/2009) pukul 10.30 WIB. Penyanyi 'Tak Gendong' itu sempat dilarikan ke RS Pusdikkes, Jakarta Timur.
"Iya benar tadi meninggal pukul 10.30 WIB," kata Mega, petugas pendaftaran RS Pusdikkes saat dikonfirmasi detikcom.

Penyanyi bergaya Bob Marley yang terkenal dengan 'I Love You Full' ini berencana membuat album Ramadan tak lama lagi. Dia juga berniat menggandeng Manohara untuk berduet. Tak gendong ke mana-mana. Agaknya rencana itu bakal tidak kesampaian.

Kamis, 16 Juli 2009

Rating Sebagai Alat Penilai Budaya Populer


Seorang antropolog pernah mengatakan bahwa budaya populer adalah budaya yang disukai masyarakat. Jadi tolak ukur budaya pop adalah tingkat popularitas budaya tersebut. Makin banyak penggemar suatu produk budaya, makin populer budaya tersebut.

Bisa jadi, memang budaya populer didorong industrialisasi media massa. Dan, karena popularitas memiliki korelasi sejajar dengan pemasukan keuangan, cara-cara menghitung tingkat popularitas secara kuantitatif terus dilakukan. Salah satu cara tersebut di media massa adalah pemberian rating suatu produk budaya.

Senin, 13 Juli 2009

Andy Warhol dan 15 Menit Kemasyhuran

Andy Warhol, seorang seniman pionir budaya pop.

Pria yang bernama asli Andrew Warhola (Rusyn: Андрій Варгола, August 6, 1928 – February 22, 1987), adalah pembuat film, pelukis, dan seniman print-ad adalah pionir gerakan seni visual yang disebut seni pop. Setelah sukses berkarier sebagai illustrator iklan, Warhol menjadi termasyhur di seantero bumi dalam karyanya sebagai pelukis, film-film avant-garde, produser rekaman, penulis buku, dan public figure yang dikenal karena ia menjadi anggota berbagai kalangan termasuk kaum bohemian di jalanan, kaum intelektual, selebritis Hollywood, dan aristokrat kaya raya.


Karya-karya Warhol yang paling dikenal adalah lukisan-lukisan (cetakan sablon) kemasan produk konsumen dan benda sehari-hari yang sangat sederhana dan berkontras tinggi, misalnya Campbell's Soup Cans, bunga poppy, dan gambar sebuah pisang pada cover album musik rock The Velvet Underground and Nico (1967), dan juga untuk potret-potret ikonik selebritis abad 20, seperti Marilyn Monroe, Elvis Presley, Jacqueline Kennedy Onassis, Judy Garland, dan Elizabeth Taylor.


Di luar dunia seni, Warhol dikenal dengan ucapannya "Di masa depan semua orang akan menjadi terkenal selama 15 menit". Dia berkata kepada beberapa reporter, "Kalimat terbaru saya adalah, 'Dalam lima belas menit, semua orang akan menjadi terkenal'".


Berikut salah satu karyanya yang menjadi sampul majalah TIME. Sampul TIME 19 Maret 1984 ini bergambar wajah Michael Jackson di puncak kejayaan sang raja pop ini.




Minggu, 12 Juli 2009

Mode Berulang


Trend mode pakaian sebenarnya berulang. Tidak ada yang benar-benar baru yang ada hanya variasi. Misalnya gambar di atas. Kristen Dunst terpotret menggunakan pakaian semode dengan yang dikenakan bintang film 60-an, Jean Seberg, mereka sama-sama mengenakan t-shirt "New York Herald Tribune".

Bayangkan! Dua foto tersebut terpaut 30 tahun! Itu adalah bagian dari budaya pop.

Kamis, 09 Juli 2009

NGEHE

Sebuah umpatan yang tidak terlalu jelas asal-usulnya. Jika ditelusuri dari KBBI lema nge yang paling mengawali kata ngehe paling dekat adalah ngebet (rasa ingin sekali, rasa berdenyut-denyut), ngebut, ngeceng (jual tampang), ngeden (mengejan), ngedumel (mengomel). Jika dianggap ngehe berawalan ”ng”—dalam bahasa percakapan—ada kata dasar ehe yang berarti nama tahun kedua dari daur kecil (windu). Atau mungkin memakai kata dasar yang diawali huruf K? Dalam kamus hanya tertera ”kehel” yang berarti menyimpang dari jalan yang benar. Jadi jelas, pencarian unsur pembentuk kata ngehe tidak dapat ditelusuri dalam kamus resmi.

Awalnya ada yang mengira umpatan Ngehe semacam "jancok" di Surabaya, atau "kehed" di Sunda sana sebagai istilah santai yang diucapkan oleh kawan sejawat yang telah saling-mengenal dengan akrab. Sekarang istilah ini mengalami perluasan makna. Beberapa orang menyarankan perluasan makna ngehe ini dalam enam arti. Yaitu:

  1. Sebagai umpatan menyatakan persetubuhan, seperti "ngen***", "kon***" atau "me***.
  2. Umpatan pengganti umpatan "bangsat" untuk pria atau "sundel" untuk cewek. Atau sekadar mengumpat "sialan".
  3. Sebagai penyebut bahwa yang dimaki mempunyai sifat "basi", "payah" atau "tai" — kata terakhir adalah umpatan Jawa yang sangat berterima di Jakarta. Atau umpatan pengganti lain yang lebih kasar, misalnya: "anjing" atau "babi" atau "monyet".
  4. Menyatakan watak orang lain yang membosankan atau culas dan licik.


Di sisi lain kata ngehe bisa berarti sebagai pujian pengganti kata "hebat" atau "canggih"

Lalu, situasi apa saja yang cocok untuk makian yang konon populer semenjak tahun 80'an (atau mungkin sebelumnya) ini?

  1. Berada dalam situasi yang tidak mampu Anda atasi. Misalnya terjebak dalam kerumunan orang. Atau, Anda kecopetan.
  2. Mendapat pengkhianatan. Misalnya, Anda terlibat perdebatan dengan rekan kerja tentang solusi sebuah masalah dan argumen Anda dimentahkan oleh rekan Anda. Namun pada saat rekan Anda menghadap ke Bos kemudian mengemukakan argumen Anda yang benar itu sebagai ide dia
  3. Ketika Anda melihat seorang cewek muda cantik plus sexy berjalan berangkulan mesra dengan om gendut botak dan kaya. Atau, Anda melihat tante menor, gemuk, kaya dirangkul mesra oleh pemuda tampan gagah dan kekar.
  4. Ketika Anda ditinggalkan pacar demi orang lain yang lebih baik.
  5. Anda berada di Jakarta. Sebab di kota lain Anda akan mengeluarkan umpatan yang berbeda.

Apakah suatu saat ngehe bakal dirawat oleh profesor-profesor bahasa kita dan dimasukkan ke Kamus Besar Bahasa Indonesia? Entahlah. Sejauh ini makian bukanlah bagian dari budaya pop, sebab makian sangat dibatasi oleh wilayah geografis. Mungkin beberapa makian yang tersebar di film-film Hollywood ada yang menyasar di Indonesia, tetapi jika diucapkan di lingkungan yang tidak merasa tersengat makian itu, umpatan impor tersebut terasa tidak pas, seemosi apa pun yang meneriakkannya. Misalnya, saya diteriaki Ngehe, tidak akan tersinggung karena bukan bahasa yang akrab di telinga saya.

Rabu, 08 Juli 2009

Kemenangan SBY-Boediono dalam Pemilu Presiden 2009

Kemenangan SBY-Boediono adalah kemenangan budaya pop. Apa saja indikatornya? Penayangan hasil polling terus menerus sepanjang kampanye di media massa. Penggunaan jingle yang diambil dari jingle salah satu produk mie instan yang paling populer di Indonesia. Peforma SBY yang berusaha keras untuk "santun" dan penampilan Boediono yang sangat kalem, menjadikan mereka menjadi semacam Indonesia's Sweet Heart. Selamat untuk budaya pop. Anda telah merasuki semua lini kehidupan rakyat Indonesia.

Mungkin pada 2014 cara-cara pemopuleran diri ala budaya pop juga akan digunakan para kandidart presiden kelak. Atau, dunia bakal berubah? Siapa tahu. Bagimanapun, budaya pop yang bisa disebut sebagai budaya rakyat yang dirasuki semangat globalisasi memang makin disukai. Mau tidak mau semua hal yang ingin dikenali rakyat secara spontan dalam alam bawah sadar mereka, harus menggunakan budaya pop sebagai tunggangan. Jika tidak, hal-hal yang ditawarkan dianggap sebagai barang asing.

Kamis, 02 Juli 2009

Dwight Macdonald 1906-1982 - was an American writer, editor, social critic, philosopher, and political radical.

Budaya populer atau budaya massa diartikan oleh Dwight McDonald dalam An Introduction to Theories of Popular Culture (Strinati, Dominic, 2004:18) sebagai kekuatan dinamis, yang menghancurkan batasan kuno, tradisi, selera, dan mengaburkan segala macam perbedaan. Budaya massa membaurkan dan mencampuradukkan segala sesuatu, menghasilkan apa yang disebut budaya homogen. Budaya pop mengubah pandangan awal budaya yang partial, budaya yang dibatasi batas-batas teritori menjadi budaya yang universal global yang kini tak lagi dibatasi oleh teritori baik darat, laut atau udara sebuah komonitas atau geografi wilayah.